Kamis, 22 Desember 2011

legenda Leonidas

Leonidas adalah raja Sparta ke-17 dari dinasti Agiad, salah seorang anak dari Raja Anaxandridas II dari sparta, [yang dipercayai sebagai keturunan dari Heracles karena kekuatan dan keberaniannya]. Tanggal lahir Raja Leonidas tidak diketahui, namun ia diperkirakan meninggal di Pertempuran Thermopylae pada bulan Agustus, 480 SM.
Leonidas merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Kakaknya bernama Cleomenes, [anak dari Istri kedua Anaxandridas] dan Dorieus yang lahir setahun kemudian dari Istri pertama Anaxandridas, sedangkan adiknya bernama Cleombrotus [oleh beberapa sumber disebutkan bahwa Cleombrotus adalah saudara kembar Leonidas].
Karena Leonidas bukanlah pewaris tahta, maka ia tidak memiliki hak istimewa untuk tidak mengikuti “agoge” sekolah umum anak-anak sparta untuk memenuhi syarat/kelengkapan sebagai warga negara sparta, seperti kakaknya. Dengan demikian nantinya, Leonidas adalah satu dari beberapa raja Sparta yang pernah menjalani pelatihan yang terkenal sangat keras dan disiplin bagi para pemuda sparta.
Cleomenes I naik tahta sekitar 520 atau 516 SM, Dorieus yang tidak terpilih kemudian pergi ke Afrika Utara untuk membentuk koloni baru namun tidak berhasil. Ia kemudian pergi ke Sisilia dan akhirnya mati terbunuh disana.
Leonidas sudah menjadi warga negara penuh Sparta ketika Pertempuran Sepeia melawan Argos [Battle of Sepeia, 494 SM]. Leonidas naik tahta menggantikan Cleomenes I, sekitar tahun 489 atau 488 SM. Ia menggantikan Cleomenes I yang menjadi gila dan lari ke pengasingan ketika Athena meminta bantuan untuk menghadapi Persia di Marathon [490 SM].
Sebagai alumnus ‘Agoge’, Leonidas terpilih sebagai raja, bukan hanya karena darah bangsawannya, tapi karena ia terbukti superior/unggul dalam lingkungan yang sangat kompetitif dalam pelatihan Sparta, kompetisi yang mengasah kapabilatasnya sebagai pemimpin militer yang sangat berani dan disiplin yang diakui dan dipercaya oleh masyarakat. Ia menikah dengan anak Cleomenes, Gorgo
Pada 481 SM, Leonidas dipilih sebagai pemimpin gabungan Yunani dalam menghadapi invasi Persia. Terpilihnya Leonidas sendiri terlebih karena ia adalah seorang pemimpin kharismatik yang sangat berani dan disiplin, bukan hanya karena kekuatan militer Sparta. Koalisi pada saat itu menginginkan Leonidas secara pribadi karena kemampuannya sebagai seorang pemimpin militer telah diakui dalam beberapa pertempuran sebelumnya dan benar-benar memiliki latarbelakang garis prajurit [warriors].
Leonidas sangat terkenal dalam Pertempuran Thermopylae, suatu pertempuran pada 480 SM. Selain memimpin ‘kemungkinan’ 300 orang spartan, total pasukan yang dibawa oleh Leonidas untuk mempertahankan Thermopylae kemungkinan berikasar antara 4000 s/d 7000 orang tentara Yunani. Mereka berhadapan Raja Persia Xerses I yang memimpin pasukan sekitar 80000 s/d 290000 prajurit Persia. Pada pertempuran/serangan persia yang pertama [hari ke-5], mereka harus kehilangan sekitar 20000 tentaranya serta dua orang saudara Xerses, Abrocomes dan Hyperanthes yang tewas dalam pertempuran. Pihak Yunani sendiri kehilangan sekitar 2500 tentaranya pada serangan pertama. Walaupun jauh lebih sedikit jumlahnya, pasukan Yunani berhasil menahan Persia beberapa hari berikutnya. Leonidas dengan sejumlah kecil pasukan Yunani [300 Spartans, 900 Helots, and 700 Thespians] menghalangi satu-satunya jalan yang dapat dilalui oleh pasukan besar Xerxes I dari Persia. Pada hari ke-7 [11 Agustus], seorang penduduk lokal bernama Ephialtes berkhianat dengan membongkar jalur rahasia melalui pegunungan yang dapat dilalui untuk menembus garis pertahanan Yunani. Setelah tiga hari pertempuran [pertempuran yang dianggap sebagai salah satu pertahanan terakhir paling terkenal], Pasukan Persia berhasil menguasai celah tersebut namun dengan menderita kerugian yang sangat besar, tak seimbang dengan kerugian yang diderita pasukan Yunani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar